Tentang Jodoh

Menurutku jodoh itu benar-benar misteri. Dan dalam perjalanan mencari jodoh itu seperti terhanyut di sungai yang panjang. Orang-orang dipinggir sungai yang melemparkan kayu seperti para mak comblang. Kadang ada kayu-kayu yang hanyut pula. Ada yang jauh dari kita, ada yang dekat. Ada yang kayu bagus, ada yang kayu keropos. Ada kayu besar, ada kayu kecil.

Kadang kita bertahan pada salah satunya, itulah saat kita menjalin hubungan dengan seseorang. Jika kita berpegangan pada terlalu banyak kayu, kayu-kayu itupun dapat lepas. Itulah saat kita tidak setia, sehingga tidak memperoleh apa-apa. Jika kita berpegangan pada banyak ranting kecil, itulah saat terlibat hubungan tanpa ada perasaan apa-apa dengan banyak orang. Jika kayu yang kita pegang ternyata keropos, kita pun sulit untuk menepi. Itulah saat kita bersama orang yang tidak berkomitmen untuk bersama. Namun kita dapat menepi dengan usaha kita, walau nantinya kita akan lelah. Jika kayu yang kita pegang berat, kita dapat tenggelam.

Tentunya kita menginginkan kayu yang besar dan kokoh melintang menghubungkan tepi sungai, agar kita bisa sampai ke tepi dan melanjutkan hidup dengan cara berbeda (tidak hanyut lagi). Tapi kadang yang kita peroleh adalah kayu keropos tapi sangat kita sayangi. Sehingga percuma saja orang melemparkan kayu lain ke kita, apalagi ternyata yang dilempar adalah kayu keropos pula.

Sebenarnya kita masih punya pilihan lain, seperti berenang saja sendiri ke tepi, atau nikmati saja keterhanyutan kita. Namun itu sampai kapan? Yang penting jangan karena sudah mendekati air terjun, which is usia sudah tidak muda lagi, kita sembarangan mengambil kayu.

Daftar Blog Saya